Gerhana Bulan Total " Blood Moon " |
"Jakarta mendung terus dari sore dan Bandung hujan seharian. Gerhana bulan total kemarin hanya berhasil dipotret dari Papua," ungkap ketua Lapan, Thomas Djamaluddin, Minggu (5/4).
Indonesia bagian Tengah dan Timur memang diprediksi akan menjadi lokasi terbaik untuk menyaksikan sang gerhana.
"Kebetulan Papua cerah cuacanya. Saya rasa Nusa Tenggara Timur dan Barat juga bisa memantau, tapi saya belum dapat laporannya," lanjut Thomas.
Hal ini dibenarkan oleh peneliti dari Lapan Biak, Papua, Moedji Soedjarwo. Ia mengaku kala itu Papua sedang cerah cuacanya, sehingga timnya mencoba pantau walau hanya dengan kamera standar.
"Kami beruntung dapat gambar saat (bulan) sedang merah. Puncaknya sekitar pukul 19.00 WIT," kata Moedji
Ia menyayangkan lokasi seperti Bandung harus dilanda awan gelap dan hujan karena stasiun pengamatan di sana lebih lengkap ketimbang di Biak.
Moedji mengatakan, Surabaya juga mengambil gambar gerhana namun tak maksimal saat sang bulan mengalami fase kemerahan.
Gerhana bulan total kemarin berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB, dan puncak gerhana sekitar pukul 18.58-19.02 WIB, bulan akan berubah merah darah.
Gerhana bulan terjadi ketika cahaya matahari menuju bulan terhalang oleh bumi. Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan. Gerhana bulan hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana bulan total yang terjadi pada 8 Oktober 2014 lalu juga tidak bisa diamati dari Jakarta karena ada awan tebal yang menutupi langit.
ConversionConversion EmoticonEmoticon