Puluhan WNI saat ini berlindung di KBRI, sementara mencari jalan kelaur mengingat jalur udara yang sudah ditutup dan jalan darat yang berisiko |
Hal itu disampaikan oleh Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia (PWI-BHI) Kementerian Luar Negeri
“Duta besar juga masih di Sanaa, dengan prioritas untuk evakuasi warga,” kata Iqbal saat dihubungi CNN Indonesia pada Minggu (29/3).
Saat ini, masih terdapat 4.159 WNI yang menetap di berbagai kawasan di Yaman. Jumlah tersebut terbagi menjadi 2.686 mahasiswa dan 1.488 pekerja. Sejak pemerintah mengumumkan rencana evakuasi pada Februari lalu, 175 orang mendaftar dan 141 di antaranya sudah tiba di Tanah Air.
“Saat ini, terdapat sekitar 50-an orang yang berada di shelter KBRI, menunggu untuk dievakuasi sementara sedang dicari jalan keluar Yaman yang aman, mengingat jalan darat berisiko dan jalur udara sudah ditutup,” terang Iqbal.
“Sementara itu, mayoritas pekerja Indonesia di Yaman bekerja di sektor oil and gas, dan sudah ada pengaturan untuk evakuasi dari perusahaan mereka masing-masing, meski KBRI juga memonitor mereka,” Iqbal melanjutkan.
KBRI, menurut Iqbal, sudah sejak jauh-jauh hari menganjurkan evakuasi KBRI saat kondisi Yaman mulai bergejolak setelah al-Houthi menguasai istana Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi pada Januari lalu, termasuk secara rutin mengeluarkan surat imbauan bagi WNI di Yaman.
"Pemerintah Indonesia terus mendorong WNI di Yaman untuk mendaftarkan diri agar dapat segera dievakuasi dari Yaman," tulis Kemlu dalam sebuah pernyataan pada Jumat lalu.
Seluruh WNI yang masih berada di Yaman juga dapat menghubungi KBRI melalui layanan telepon yang dapat diakses selama 24 jam dengan nomor 967 738 115 555
Sumber : CNN
ConversionConversion EmoticonEmoticon